Sabtu, 02 Januari 2016

Temporary Marriage Part 6

Temporary Marriage Part 6 ff nc kyuhyun eunso siwon

Author             :  LucyUcy_

 Tittle                :  Temporary Marriage 6

 Category         :   NC-21, marriage life

 Cast                 :  Cho Kyuhyun – Seo Eungi – Choi Siwon

 Poster By         :  rosaliaaocha@ochadreamstories


NOTE : haii jumpa lagi dengan saya, maaf saya php, bukannya nggak mau lanjut, sepertiyang udah aku bilang waktu itu leptop aku rusak, ini juga ngetiknya di tab, suer deh sensasinya beda bgt saat ngetik di tab,aku nggak bisa mengeksplor kata-kataku  soalnya layarnya nggak segede laptop maaf kalo kurang feelnya, saya Cuma berusaha menyelesaikan apa yang udah saya mulai (hihi bahasa gue), ini typo pasti banyak banget aku nggak cek lagi, karena mata aku udah juling liatinnya, maaf juga Cuma dikit, udah lah pokoknya maaf kalo nggak dapet feelnya, oh ya trimakasih yang uadah mau sabar menunggu, trimakasih juga yang udah mau komen, terimakasih paling banyak buat admin handa yang uadah mau post ceritaku,

Happy reading, komen yang banyak ya (

————————————————-

Tanpa arah dan tujuan, kaki Eunggi melangkah, berjalan pelan menyusuri jalanan, melewati setiap toko-toko yang berjejeran, Ia memeluk perutnya, bukan karena kram ataupun mual, tetapi karena ia memang sedang ingin merasakan keberadaan bayinya, ternyata perkiraannya tentang calon bayinya yang mengetahui akan situasi dan kondisi itu tidak benar, Eunggi saja yang terlalu mendramatisir ceritanya kepada Kyuhyun tadi, buktinya sekarang ia baik-baik saja walau tadi melihat Kyuhyun berpelukan dengan wanita, dan Eungi yakini Kyuhyun menggunakan hati, terlihat dari sikap Kyuhyun yang melunak dihadapan wanita itu, Mungkin perutnya keram tadi pagi karena Eungi hanya terlalu sakit hati, pertama karena sikap Kyuhyun yang seakan tak merasa bersalah tadi pagi, dan di tambah kata-kata ayah mertuanya yang merendahkan harga dirinya.

sejak awal Eungi sudah tahu akan begini, Sampai kapanmu Ayah mertuanya tak mungkin bisa menerimanya ditilik dari pertemuan awal mereka yang sangat tak baik.

TIN TIN TIN

Suara clakson mobil membuyarkan lamunan Eungi,  Ia menoleh kesamping, dilihatnya mobil SUV silver mengkilap berhenti di sampingnya, tak berapa lama sang empunya mobil membuka kaca jendela, Eungi terkejut karena mendapati Siwon lah yang berada didalamobil itu

“Siwon-ssi? .. Sedang apa kau disini?” tanya Eungi heran .

“Harusnya aku yang bertanya, sedang apa kau disini, berjalan sambil melamun?”

“Aku tidak melamun” Gumam Eungi.

“Cepat masuk, kuantar kau pulang” seru Siwon
Eungi buru-buru menggeleng, “jangan aku tidak mau pulang!”

Siwon mengangkat sebelah alisnya “Lalu kau mau kemana, apa kau mau tetap berjalan seperti itu, kutebak.. kau tidak punya tujuan kan?”
Eungi mengangguk pelan, “bagaimana kalau aku ikut denganmu, kemanapun aku tidak apa-apa, asalkan tidak dirumah”

Ya, Eungi tidak mau pulang karena Kyuhyun tidak ada, ia tidak mau nanti sampai dirumah Nenek mertua atau ibu mertuanya menanyakan keberadaan Kyuhyun, tidak  mungkin kan ia bilang jika Kyuhyun sedang berduaan dengan wanita lain, Eungi tak mau Kyuhyun dimarahi.
Eungi baik sekali bukan.

Sebenarnya bukan karena ia tak rela jika Kyuhyun dimarahi. Lebih dari siapapun Eungi lah orang pertama yang akan menlonjak kegirangan jika benar-benar Kyuhyun dimarahi. Hanya saja efeknya pasti akan berimbas kepadanya, jika Kyuhyun dimarahi maka Eungi akan lebih diamuknya, sudah paham kan.

“Ya sudah, ayo cepat naik” ujar siwon setelah beberapa detik ia berfikir.

Senyum Eungi pun merekah, kemudian dengan santai ia melenggang membuka pintu mobil Siwon dan duduk dengan manis dikursi penumpang sebelah kursi kemudi yang diduduki Siwon, tanpa rasa canggung, melupakan fakta bahwa ia pernah memarahi Siwon hingga dua kali.
Tanpa menunggu lama Siwonpun melajukan kendaraannya membelah jalanan kota dihari yang cerah ini.

****

Didalan perjalanan Eungi hanya diam, bukan karena sedang memikirkan sesuatu, hanya saja ia tak punya bahan pembicaraan untuk ia obrolkan dengan Siwon, dan lagi, siwon sendiripun diam terus sedari tadi. Sejatinya Eungi tak suka suasana hening seperti ini, hingga akhirnya Eungi jadi kesal sendri.

“Siwon-shi, Kenapa kau diam saja sejak tadi?!” Sungut Eungi .

Siwon menoleh sebentar kemudian ia kembali memfokuskan matanya kearah jalanan.

“Aku tidak suka berbicara saat berkendara” sahut Siwon.

“Lalu apa yang kau lakukan saat berkendara”

“Fokus kedepan, berkendara dengan tenang”

“Kau tidak mendengar musik?”

“Tidak”

“Lalu untuk apa kau memasang alat pemutar musik itu”

“Agar seperti orang-orang” ( kekinian ver, ‘biar kaya orang-orang’)
“Benarkah kau tidak suka bicara saat berkendara?”

“Tentu saja”

“Lalu kenapa sejak tadi kau bicara”

Sontak Siwon menghentikan mobilnya tiba-tiba, Ia menoleh kesamping menghadap Eungi yang sedang tertawa terpingkal-pingkal
“Hahahahahahahahaaahaha, astaga Siwon-ssi kau ini bodoh atau bagaimana” ujar Eungi dengan tawa yang terus menggema di dalam miobil.

Eungi masih tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perutnya. Ia sangat senang lagi-lagi berhasil mengerjai Siwon, Entah dirinya yang terlalu pintar memancing, atau memeng siwon yang bodoh,

Sementara siwon hanya bisa menggaruk tengkuknya, benar juga dia bilang tidak suka berbicara saat berkemudi tapi malah menjawab terus pertanyaan Eungi, tapi ketahuilah hanya Eungi yang mampu mengajaknya berbicara ketika Siwon sedang mengemudi, bahkan deringan ponselnya dari clien yang bisa memberikan uang milyaran rupiah saja ia abaikan karena tidak mau melanggar prinsipnya. Sungguh tanpa ia sadari seorang Seo Eungi mampu mengalihkan dunianya.

Eungi masih tertawa, siwon yang melihatnya hanya bisa tersenyum, tidak apa-apa walaupun Eungi menertawakan kebodohannya tapi Siwon rela, bahkan ia bersedia jika harus berlaku bodoh setiap hari agar  Eungi tertawa karena dirinya.

“Yak, kenapa kau tertawa terus” ujar siwon pura-pura marah.

“Mianhe” jawab Eungi dengan tawa yang masih sulit dikonrolnya.

***

Setelah sekitar 20 menit perjalanan, disinilah Eungi dan Siwon berhenti disebuah pusat perbelanjaan terbesar di Seoul.
Siwon membuka pintu mobil, diikuti Eungi yang berada disampingnya, Eungi berlari kecil agar jalannya menyamai langkah Siwon yang lebar-lebar.

“Siwon-ssi, kenapa kita disini”

“Karena memang aku ingin kesini” jawab Siwon, seraya memasuki pintu uatama pusat perbelanjaan tersebut.

“Memangnya kau mau membeli apa?”

Siwon berfikir sejenak, sebenarnya ia tidak ingin membeli apa-apa, tadinya juga ia tidak ingin kesini, tapi entah kenapa ia ingin mengajak Eungi kesini
“Aku sedang menacari  yang tidak ada” jawab Siwon dengan cengiran manisnya.

Eungi mencebikan mulutnya “Kalau tidak ada kenapa masih dicari”
Siwon hanya tertawa renyah mendengar gerutuan Eungi.

***

Mereka masih asyik berkeliling melawati toko-toko tas, baju, aksesoris, alat electronik dan sebagainya, sampai akhirnya Eungi berhenti di sebuah toko yang memamerkan segala keperluan bayi, Eungi memandangi sepatu mungil yang sangat manis berwarna biru muda yang terpasang di etalase dengan kagum.

Menyadari pandangan Eungi, Siwon yang memang sedang nemeperhatikan Eungipun berkata “Kau ingin masuk”

Eungi menoleh, ia menimbang-nimbang apakah ia ingin masuk atau tidak, ia kembali menoleh ke arah sepatu itu dilihatnya bandrol harganya yang membuat Eungi sukses terbelalak lebar bagaimana tidak harganya bahkan lebih dari harga dua pasang sepatu orang dewasa.

“Tidak . tidak, aku tidak sanggup membelinya, kantongku tidak cocok berada disini, kau lihat” tujuk Eungi pada bandrol harga sepatu bayi itu “Untuk ukuran sepatu bayi, ini harganya terlalu mahal, bahkan harga sepatuku tak sampai seperempatnya”
Siwon mengangguk paham “Tapi jika kau ingin masuk jugga tidak apa-apa”
Eungi menggeleng lagi. “Aku takut khilaf” jawab Eungi
Siwon tersenyum jenaka, ditariknya tangan Eungi dengan paksa masuk ke toko itu,

***

“Wah, ini cantik sekali” tujuk Eungi pada sebuah baju bayi berwarna pink yang di pajang dengan indah
“Ini juga sangat manis” tunjuk Eungi lagi pada sebuah celana berenda berwarna putih

Eungi melihat kesekeliling toko perlengkapan bayi ini, semuanya sangat bagus di mata Eungi, sampai rasanya Eungi ingin sekali membelinya untuk calon anaknya yg kurang dari lima bulan lagi akan hadir. Tapi Eungi hanya bisa mendesah, lagi-lagi ia diingatkan akan keadaan kantongnya yang tidak memungkin.

Eungi menarik pergelangan tangan Siwon yang sedang melihat-lihat pakaian bayi yang berjejeran rapih di rak kusus baju,
“Kenapa?” Tanya siwon.

“Ayo pergi, aku tidak sanggup beli” jawab Eungi .

Saat kaki Eungi mulai melangkah, siwon menghentikannya, menarik tangan Eungi hingga mendekat dengan tubuh besarnya.

“pilih yang manapun yang kau suka”

Dengan cepat Eungi menarik tangannya dari genggaman siwon
“Aku tidak mau, Siwon-shi”

Siwon tak mendengarkan ucapan Eungi, dengan cepat ia mengambil apa yg sedari tadi Eungi perhatikan, baju-baju dan sepatu serta segala perlengkapan bayi lainnya siwon ambil tanpa melihat bandrol harga sama sekali,

Eungi hanya berdiri kebingungan melihat Siwon yang sedari tadi berlalu lalang dihadapnnya, hingga akhirnya Siwon mendatanginya dengan menteng beberapa bagpaper ditangannya.

“Ini, untukmu” ujar Siwon sambil memindahkan bagpaper itu ke tangan Eungi.

“NE?!” Eungi terbelalak kaget, belanjaan sebanyak itu dengan harga yang sudah dipastikan sangat mahal diberikan kepada dirinya dengan semudah itu.

“Kenapa kau memberikan ini, kan aku sudah bilang tidak mau, aku tidak sanggup membayarnya Siwon-shi”

“Sudahlah kau terima saja, anggap saja ini adalah hadiah dariku untuk calon keponakan ku”

Siwon melihat kerutan di dahi Eungi, terlihat sekali Eungi begitu enggan untuk menerima pemberiannya dengan cuma-cuma. “Kalau masih merasa tidak enak dengan pemberianku, kau bisa membayarnya, tapi tidak perlu di bayar dengan uang”

“Maksudmu, aku harus membayarmu, tapi bukan dengan uang, lalu dengan apa?” Tanya Eungi, bingung.

Siwon tersenyum dengan manis memamerkan lengsung dipipinya “Kau hanya perlu membayarku dengan memanggilku dengan sebutan oppa, bagaimana?”

Eungi memncebikan bibirnya, “Aku tidak mau, ini aku kembalikan lagi” ujar Eungi seraya memberikan bagpapernya pada Siwon,
Bukan apa-apa, Eungi hanya tak merasa biasa jika harus nemanggil ‘Oppa’ pada oang hang baru dikenalnya.

Tapi sebelum Eungi berikan, Siwon malah mengangkat tinggi-tinggi tangannya “Aku tidak mau menerimanya lagi, jika kau tidak mau kaubuang saja” jawab Siwon santai.

“Enak sekali kau bicara, barang sebagus dan semahal ini dibeli hanya untuk dibuang”

“Kalau begitu kau terima, dan jangan lupa panggilan ‘oppa’nya” ujar Siwon dengan senyum yang tersungging di bibirnya.

•••••

Setelah perdebatan yang alot di pusat perbelanjaan tadi, karena Insiden panggilan ‘oppa’ yang belum sepenuhnya Eungi terima, Eungi dan Siwon berada di restoran jepang yang ada di seberang pusat perbelanjaan itu, dikarenakan perut Eungi yang tiba-tiba berteriak nyaring.
Pikiran Eungi menerawang pada kejadian tadi yang menurutnya cukup memalukan.

“Yak.. sudah ku bilang aku tak mau memanggilmu begitu, aku tak terbiasa”

“Ya, dibiasakan, lagi pula apa susahnya tinggal memanggilku dengan panggilan ‘oppa'”

“Mana bisa begitu, pokonya aku tidak mau, kau tid~”

Kriuk kriuk

Suara yang tidak tahu diri itu berasal dari perut Eungi, secara refkek ia memegangi perutnya.
“Siwon-shi, aku lapar, bagai mana kalau kita makan dulu” ujar Eungi, dengan menekan rasa malunya,

“Baiklah, kajja kita makan, tapi dengan syarat, ajak aku makan dengan panggilan ‘oppa'”

Eungi berdecak pelan, Ah persetan dengan lidah yang tak terbiasa akan sebutan itu, perutnya benar-benar lapar, memang saat ini Eungi sangat mudah lapar dan tidak kuat menahan lapar lama-lama
“OPPA, kajja kita makan” ujar Eunggi akhirnya dengan berat hati
Siwon tersenyum kemudian menarik tangan Eungi meninggalkan toko baju-baju bayi tersebut.

***

“Bagainan kau sudah kenyang” tanya Siwon saat melihat Eungi melahap sushi terakhirnya.

Eunggi mengangguk  “Gomawo op-pa” jawab Eungu dengan nada suara yang ketara sekali sangat dipaksakaan
Sementara Siwon tertawa, nendengar panggilan ‘oppa’ yang begitu kaku dari mulut Eungi, tangannya reflek mengacak rambut Eungi sambil bekata “Anak pintar”

Eungi mencebik kesal sembari merapihkan rambutnya.
Sementara seorang yang baru saja memasuki restoran melihat adegan tadi entah mengapa ia merasa tak suka, hatinya tiba-tiba saja meradang
“Oh, oppa bukankah dia yang tadi bersammu di kedai “ice cream ” tanya Minah pada orang tersebut yang ternyata adalah Kyuhyun

Kyuhyun hanya terdiam, entah kenapa didalam sudut hatinya ia tak terima jika Eungi di sentuh pria lain terlebih itu Siwon, walaupun siwon adalah kakak sepupunya tapi ia melihat gelagat aneh yang sering kali Kyuhyun tangkap dari Siwon seperti saat Siwon mengobrol dengan Eungi di ruang tamu waktu itu, juga saat ini, tatapan siwon menunjukan kalau Siwon tertarik dengan Istrinya,

“Kyuhyun-ah, kau disini” ujar Siwon yang ternyata sudah berdiri dihadapannya.

“Oh Siwon oppa, apakah dia pacarmu” sahut Min ah.

Siwon terkejut melihat siapa yang berbicara, tadi Siwon tak begitu memperhatikan, yang ia lihat tadi hanya Kyuhyun tidak tahu ternyata disampingya ada Kim min ah, orang yang berasal dari masa lalu Kyuhyun, orang yang seharusnya tak berada di negara ini.

“Oh kau Kim Min Ah?”

Min ah mengangguk dengan senyuman yang merekah dibibirnya
“Iya, ini aku, kau pasti terkejut kan, kemarin aku baru pulang dari paris”

Siwon melirik Kyuhyun dan Eungi bergantian yang sedang saling bertatapan, Siwon melihat gelagat cemburu di mata Kyuhyun, membuatnya tersenyum penuh arti.

“Ah begitu, senang bertemu denganmu lagi, wellcome back to korea”
Min ah tertawa renyah “ah oppa kau masih menggemaskan seperti dulu”

“Begitu kah” ujar Siwon seraya tersenyum memamerkan gigi putihnya dan di balas oleh aggukan Min ah.

“Kalau begitu, kami pergi dulu” lanjut Siwon seraya menarik tangan Eungi.

Sementara Kyuhyun yang melihat tautan tangan Eungi dan Siwon lagi-lagi merasa tak suka, tanpa sadar Kyuhyun mengepalkan tangannya.

“Oppa, mau kemana, tidakah oppa mau menemani kami makan dulu” ujar Min ah lagi.

“Maaf Min ah-ya lain kali saja bagaimana, aku harus kesuatu tempat, iya kan Eungi-ya”

“Ne, oppa” sahut Eungi .

“Geure, cepat kalian pergi” sahut Kyuhyun dingin.

“Yak, Oppa, kau kenapa, kenapa kasar sekali kepada mereka” uajar Min ah

Siwon hanya tersenyum nelihat reaksi Kyuhyun barusan
Lain di mulut lain di hati , batin Siwon
“Geure kajja, Eungi-ya, Kita sudah di usir”
Eungi dan Siwon melangkah pergi meninggalkan restoran jepang tersebut .

“Kyuhyun-shi, kenapa dia? Aneh sekali” tanya Eungi lada siwon yang sedang memakai sabuk pengamannya.
Siwon tersenyum seraya berkata “Dia sedang merasakan pergolakan batin, cemburu melihat kau dan aku yang sangat akrab”

“Cih, kau, di tanya serius malah bercanda”

“Siapa yang bercanda, aku serius” sahut Siwon lagi, ya Siwon memang berkata benar, Siwon dapat melihat kecemburuan di mata Kyuhyun barusan, tapi rupanya Eungi menganggap gurauan saja, terlihat dari tingkahnya yang sama sekali tak perduli

Siwonpun mengedikan bahunya tak perduli seraya melajukan kendaraannya membelah jalanan kota

••••

Waktu sudah menunjukan pukul lima sore, Eungi duduk sendrian di kedai Ice cream yang tadi pagi, ia dan Kyuhyun tempati, Siwon meninggalkan Eungi setengah jam lalu saat menapdatkan panggilan penting yang katanya dari sekertarisnnya.

Eungi mengambil ponslnya di dalam tas, saat ponselnya sudah berada di genggaman Eungi  menimbang-nimbang akankah ia menelpon Kyuhyun atau tidak usah, tapi sebelum ia memutuskan menelpon atau tidak, ponselnya berdering tanda ada pesan Eungi melihat ID callernya tertera nama Cho Kyuhyunlah yang memanggilnya, tanpa menunggu lama Eungi mengangkat panggilan tersebut.

“Yeoboseo”

“Kau diamana, jika kau masih bersama siwon hyung cepat suruh dia mengantar kau pulang” sahut kyuhyun di sebarang telpon
Eungi mengerenyit bingung dengan nada suara Kyuhyun yang terdengar sangat dingin, padahal tadi siang Kyuhyun sudah sedikit baik padanya, kemana perginya kebaikan Kyuhyun yang cuma sedikit itu.

“Aku sudah tidak bersama Siwon oppa lagi” jawab Eungi

Ya Eungi sudah terbiasa memanggil Siwon dengan panggilan Oppa, karena sebelum siwon pergi dari kedai ini, dia memaksa Eungi membiasakan lidahnya menyebut kata ‘Siwon oppa’ ‘Oppa, oppa, oppa’ berulang kali.

“Oppa?” Jawab Kyuhyun terdengar dengan nada yang heran cenderung mengejek.

“Iya Siwon Oppa, memang kenapa?”

“Lupakan!, kau dimana?”

“Dikedai ice cream, tempat pagi tadi kita makan ice cream”

“Tunggu disana, lima menit lagi aku sampai!”

Eungi sedikit bingung namun, namun ia tak mau ambil pusing, karena sebenarnya Ia memang menunggu Kyuhyun mencarinya, Eungipun kembali melahap ice cram di hadapannya yang tinggal sedikit

Tidak berapa lama lonceng pintu kedai berbunyi tanda ada orang yang masuk, Eungi menoleh Ia mendapati Kyuhyun datang dengan raut datar, ekspresi yang sepertinya khusus diperlihatkan hanya pada Eungi, membuat Eungi nencebikan bibirnya kesal.

“Cepat pulang”

“Nanti ice creamku belum habis” jawab Eungi sembari terus melahap sisa ice creamnya.

“Lima menit, lebih dari itu kutinggal” ujar Kyuhyun seraya menarik kursi disamping Eungi untuk didudukinya.

Dua bulan hidup bersama Kyuhyun membuat Eungi terbiasa dengan sikap tak tersentuh Kyuhyun, ia sudah merasa tak terintimidasi lagi.

Tulit tulit tulit

Ponsel Kyuhyun berdering, tanpa menunggu lama Kyuhyun nengangkat panggilan tersebut “halo Minah-ya”

“Oppa kau kemana, aku mencarimu sejak tadi”

“aku ada urusan, aku buru-buru pergi tadi, maaf lupa memberitahumu Minah-ya”

Kemudian Kyuhyun menutup panggilan telponnya, saat tadi ia menelphone Eungi, ia dan Minah sedang berada di pameran lukisan di sekitar sini, lalu saat ia melihat mobil Siwon yang melintas dari jedele kaca buru-buru ia menghubungi Eungi, saat mendengar Eungi sudah tak bersama Siwon lagi entah mengapa hatinya merasa lega, buru-buru Ia pergi menghampiri Eungi melupakan faka bahwa ia sedang bersama Minah, seorang yang masih jadi kekasihnya

Eungi mengerutkakan keningnya bingung, “Dari perempuan yang tadi yah, siapa namanya,ah iya Min ah” ujar Eungi saat mengingat nama wanita yang telah merusak acara ‘1 hari bersama suami siaga’nya
“Tidak usah banyak bicara cepat habiskan!”

Eungi kembali melahap Ice creamnya dengan kesal, semenit kemudian Ice creamnya tandas tak bersisa

“Aku sudah selesai, kajja kita pulang” ujar Eungi

Kyuhyun melenggang pergi tanpa menjawab perkataan Eungi. Eungipun mencebik kesal, ia membuat gerakan seolah hendak memukul Kyuhyun kemudian Dengan kesal Eungi mengikuti langkah Kyuhyun dari belakang,

***

Eungi terduduk diranjang kamarnya, entah kenapa pikirannya gelisah, Ia terus mengingat kejadia saat Kyuhyun memluk Min ah dengan lenuh perasaan, berkali-kali ia mensugestikan diri bahawa kegelisahannya hanyalah sebatas rasa penasaran akan hubungan keduanya, bukan karena Eungi emburu, iya bukan, Eungi sangat menyadari posisinya yang tidak mengijknkan dirinya untuk mencemburui Kyuhyun.

Kegelisahan hatinya sudah bisa Eungi atasi namun kini giliran keinginan berada dipelukan Kyuhyun yang muncul rasanya sulit sekali untuk ditahan, Eungi melihat jam dinding yang menunjukan pukul 10 malam, masih ada waktu dua jam sebelum perjanjian satu hari menjadi suami siaga yang Kyuhyun sepakati berakhir.

Eungi beranjak turun dari ranjangnya berjalan pelan keluar dari kamarnya menuju lantai atas dimana kamar Kyuhyun berada, sampai didepan pintu kamar Kyuhyun, Eungi terdiam sejenak menimbang-nimbang haruskah Ia mengetok pintu atau tidak, ada dua kemungkinan yang Eungi rasa akan terjadi, pertama Kyuhyun tak menggubris keinginannya, kedua Ka berakhir dengan omelan Kuhyun yang menyakitkan hati, tapi sungguh keinginan berada dipelukan Kyuhyun tak bisa Ia tahan, akhirnya dengan keberanian diri, dengan rasa was-was yang tinggi, Eungi mulai mengetuk Pintu kamar Kyuhyun.

TOK TOK TOK

Tidak ada sautan,

TOK TOK TOK “Kyuhyun-ssi” panggil Eungk dengan suara pelan
Tidak berapa lama pintu kamar terbuka menampilkan sosok Kyuhyun yang hanya mengenakan celana Boxer hitam kotak-kotak saja, Eungi tak kaget karena Karena Ia sudah sering mendapati Kyuhyun bertelanjang dada seperti ini.

“Ada apa malam-malam mengganggu ku” ujar Kyuhyun.

Eungi bingung ingin mulai berbicara dari mana, sejujurnya Eungi sangat takut jika Kyuhyun mengamuk tengah malam begini, karena jika yang lain dengar maka bukan cuma Kyuhyun saja yang akan memarahinya tapi semua orang yang ada dirumah ini.

“Umm… begini… aku.. emmm.. sebenarnya.. ak-…”

“Jika kau tidak bicara tidak jelas sebaiknya aku tutup pintunya” sela Kyuhyun sembari berancang-ancang menutup pintu, buru-buru Eungi menahannya sambil berkata.

“Aku ingin tidur dipeluk olehmu, aku mohon ini sulit ditahan” Cicit Eungi,
Kyuhyun hanha terdiam membuat Eungi berasumsi jika Kyuhyun marah padanya,
“Lagi pula kan Ini pasih jam 10, masih ada waktu dua jam lagi sebelum perjajian kita berakhir, perjanjian menjadi suami siaga dalam satu hari, kau ingatkan?, nanti kalau memang sudah lewat dari jam 12 kau boleh mengusirku, jika aku tertidur diranjangmu kau boleh menyiramku, atau apapun sesuka hatimu” ujar Eungi lagi.

Masih tak ada respon dari Kyuhyun hingga beberapa detik, membuat Eungi mulai pasrah namun tiba-tiba Kyuhyun bilang “Masuklah” membuat senyum Eungi merekah lebar

Eungipun masuk kedalam kamar, Ia melihat layar televisie yang menyala menampilakan gambar sebuah adegan game bertarung di paus, rupanya sedari tadi Kyuhyun memang sedang bermain game.

Kyuhyun bejalan kearah televisie, Eungi fikir Kyuhyun akan melanjutkan bermain game tapi ternyata tidak, Kyuhyun mematikan televisienya dan merapihkan kaset-kaset game hang berserakan ditempat yang sudah disediakan, Setelah selesai Kyuhyun membaringkan didinya di ranjang,

Sementara Eungi yang tidak sadar jika sedari tadi ia hanya berdiri didepan pintu.
“Katanya kau ingin dipeluk, kenapa masih disitu saja, cepat kemari!” Bentak Kyuhyun, membuat Eungi bersijingkat kaget.
Dengan langkah pelan Eungi menuju ranjang, dibukanya selimut putih yang nenutui ranjang kemudian ia membaringkan dirinya dengan perasaan gugup.

Tiba-tiba Kyuhyun menarik Eungi dalam pelukannya, membuat Eungi terpekik kaget, namun tidak mau mengabaikan kesempatan Eungi beringsut membalas pelukan Kyuhyun dengan Erat. Rasanya sangat nyaman membuat Eungi merasa mengantuk, tapi saat Eungi akan menutup matanya suara Kyuhyun mengurungkan niatnya.
“Kemana saja tadi bersama Siwon Hyung”

Sejujurnya Eungi bingung umtuk apa Kyuhyun menayakannya, Eungi rasa itu tak lenting sama sekali, yang lebih penting adalah pertanyaan ‘Siapa gadis tadi yang membuat Kyuhyun berubah menjadi sosok yang lembut’ akan tetapi takut jika Kyuhyun akan memarahinya maka Eungi berusaha menekan rasa penasarannya, akhirnya Eungi menjawab.
“Kami kepusat perbelajaan, dia membelikan banyak pakaian bayi yang harganya sangat mahal”

Kyuhyun mendengus tak suka,  “Kenapa kau menerimannya, apa kau sebegitu murahannya menerima pemberian orang asing tanpa dipikir-pikir dulu!” Ujar Kyuhyun dengan sinis

Eungi bertamabah mengeratkan pelukannya pada Kyuhyun, membenamkan kepalanya di lekungan leher putih Kyuhyun. beharap dengan begitu hatinya tidak merasa sakit, namun tidak berhasil karena ternyata pelukan Kyuhyun hanya berguna untuk membuatnya nyaman saja, bukan untuk menetralisir rasa sakit hati yang ia rasakan.

“Kumohon jangan bicara seperti itu seolah-olah aku adalah wanita murahan yang mata duitan, itu membuatku hatiku sakit Kyuhyun-ssi” uja Eungi jujur dengan suara yang sedikit terdam karena Eungi berbicara dilekungan leher Kyuhyun
Seketika Kyuhyun kembali dilanda rasa bersalah, entah kenapa kata-kata yang ia ucapkan untuk Eungi cenderung menyakitkan padahal sejujurnya tak ada niatan sama sekali untuk membuat Eungi sakit hati.

Kyuhyun berdehem kemudia Ia berkata “Maksudku begitu, lain kali jika ingin berbelanja perlengkapan bayi harusnya kau bersamaku”
Sontak Eungi mendongak menatap Kyuhyun dengan sorot mata penuh dengan binar bahagia.

“Benarkah!” Tanya Eungi semangat.

“Tidak aku hanya bercanda” Jawab Kyuhyun datar, membuat Eungi sontak mencebik kesal,
Kyuhyun tetaplah Kyuhyun memang apa yang mau diharapkan dari pria dingin macam Kyuhyun.

“Oh ya wanita tadi siapa? Apakah dia kekasihmu?” Ujar Eungi tiba-tiba dengan mengumpulkan keberanian dirinya.

“Bukan urusanmu!” Bentak Kyuhyun,
Sudah Eungi duga pasti Kyuhyun akan menjawab seperti itu, Eungi hanyan berani merutuki Kyuhyun dalam hati saja.

“Dasar pria menyebalkan yang maunya menang sendiri!” Gumam Eungi,

“Terserah kau sajalah!, aku ingin tidur, nanti kalau sudah lewat pukul 12 jangan siram aku seperti yang aku bilang tadi, aku hanya bercanda, bangunkan aku dengan lembut, Arasso” ujar Eungi

Kemudian Eungi memejamkan matanya, memasuki alam mimpi yang tengah menatinya.

Kyuhyun menandangi wajah damai Eungi yang tengah tertidur nyenyak, matanya menyusuri setiap lekuk wajah cantik Eungi, kemudian matanya beralih kearah perut Eungi yang menonjol kecil, tempat dimana sang buah hatinya bersarang, ya tanpa Kyuhyun sadari hatinya mulai menerima kenyataan bahwa Ia sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.

Kyuhyun beringsut memposisikan kepalanya sejajar dengan perut Eungi, untuk kedua kalinya ia mengecup perut Eungi, Ya, yang keduakalinya, karena yang pertama adalah saat Ia meniduri Eungi tempo hari. Setelah Ia mencium perut Eungi, Kyuhyun kembali beringaut ketempat semulanya, dipandangi lagi wajah Eungi, kemudian

CUPH

satu kecupan mendarat di bibir Eungi

“Semoga mimpi indah, Eungi-ya” ujar Kyuhyun seraya kembali mendekap Eungi, ia pun perlahan menutup matanya. melupakan fakta bahwa perjanjiannya sudah berakhir sejak 10 tahun yang lalu, karena jam dinding yang menujukan pukul 12.30

TBC

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Temporary Marriage Part 6

0 comments:

Posting Komentar